Asesmen pembelajaran di Jepang (Catatan studi Tiru)

Oleh. Muhammad Nasir

Kepala Sekolah Penggerak SMP Negeri 7 Makassar


Asesmen siswa, tidak ada siswa tinggal kelas di Jepang, mereka lebih banyak menggunakan asesmen kinerja dalam proses pembelajaran, meskipun mereka juga tetap menyampaikan bahwa terdapat siswa yang memiliki kemampuan yang masih kurang. Untuk mengatasinya supaya bisa mengejar keterlambatan, maka setiap guru membuka pembelajaran kelas kecil setelah jam pembelajaran selesai atau less tambahan di sekolah jadi siswa bisa tinggal sampai sore untuk mengikuti pembelajaran tambahan dari masing-masing guru mata pelajaran. Untuk kegiatan ini tidak ada dikenakan biaya tambahan atau insentif tambahan bagi guru, semua dikerjakan dengan ikhlas dan tidak ada seyenpun implikasi biayanya. Anak-anak yang kurang mampu disiplin mengikuti pembelajaran tambahan ini, mereka memang merasa sangat membutuhkan jadi mereka bersemangat untuk belajar. Selain itu, guru melayani dengan penuh kasih sayang.