Buku “Kado Spesial” Dari Kadis Dikpora Untuk “Perpustakaan Nurul Ilmi” SP SMPN 9 Kota Bima

Kota Bima, "Buku adalah pembawa peradaban. Tanpa buku, sejarah itu sunyi, sastra itu bodoh, sains lumpuh, pemikiran dan spekulasi terhenti. Buku adalah mesin perubahan, jendela di dunia, mercusuar yang didirikan di lautan waktu." - Barbara W. Tuchman.

Ketika KSP SMP Negeri 9 Kota Bima M. Nasir, S.Pd mengadakan kunjungan silaturrahim dalam rangka konsultasi dan koordinasi program kerja Sekolah Penggerak dengan Kepala Dinas Dikpora Kota Bima Drs. H. Supratman, M.AP., kemarin Selasa, 10 Januari 2023. Kepala Dinas yang didampingi oleh Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M.Pd., memberikan hadiah Kado Spesial yaitu sebuah Buku, “Kamus Besar Bahasa Bima” Bima-Indonesia, Indonesia Bima, untuk dijadikan literature pada Sekolah Penggerak SMP Negeri 9 Kota Bima.

Diberinya kado special tersebut  tentu mengandung harapan luhur dan mulia dari seorang Kadis tentang pentingnya penanaman karakter maja labo dahu dikalangan generasi muda (peserta didik). Dimana sekolah sebagai lembaga formal perlu menghidupkan kembali filosofi dan prinsip hidup orang Bima, termasuk bahasa daerah, sesuai dengan amanat Walikota Bima dalam Peraturan Walikota Bima (Perwali) Nomor 50 Tahun 2019 tentang Penetapan Mata Pelajaran Bahasa, Sejarah, Seni Budaya dan Keterampilan Sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Bima.

Membaca Kamus Besar Bahasa Bima karangan dari Dahlan Yakub Al-Barry tersebut rupanya tidaklah lengkap kiranya kita tidak menyimak Sambutan Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE., yang menyatakan bahwa “…kekayaan tradisi dan budaya Bima yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita sudah seharusnya tetap dijaga serta diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat. Terutama sekali bagi generasi Muda Bima dimasa kini maupun dimasa yang akan datang, betapa pentinya mempelajari bahasa ibu. Baik sebagai ilmu pengetahuan ataupun sebagai sarana mengenai kembali sejarah”.

Bahasa daerah Bima (mbojo) merupakan kekayaan kita dan sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya, karena jika bahasa daerah Bima punah maka Bima akan kehilangan identitas diri sebagai suatu bangsa. Semoga bermanfaat (nsir)