KSP SMPN 9 Kota Bima Mengikuti Kegiatan Lokakarya Komunitas Belajar I Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun 2023

Kota Bima, Kepala Sekolah Penggerak SMPN 9 Kota Bima (M. Nasir), Pengawas PSP (H. Abd. Karim Ismail) dan dua orang guru Komite Pembelajaran (Ihsan dan Reni Ayu Rukmana Dewi) mengikuti kegiatan Lokakarya Komunitas Belajar I Program Sekolah Penggerak Angkatan I Tahun 2023 bertempat di Aula SDN 24 Rabangodu Utara Kota Bima.

Ketua Panitia kegiatan Samsul Mujahiddin, MH., mewakil Kepala Balai Guru Penggerak Propinsi Nusa Tenggara Barat (BGP-NTB) dalam pengantarnya menyampaikan bahwa kegiatan Lokakarya Komunitas Belajar I ini dimaksudkan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru yang tergabung dalam Komunitas Belajar yang sekolah penggerak angkatan pertama. Aktifitas Komunitas Belajar sesungguhnya telah dilaksanakan di lingkungan sekolah masing-masing bahkan sudah dilaksanakan pada tataran Komunitas Antar Sekolah dan daring lewat MGMP, MKKS dan KKKS melalui praktik baik masing-masing. Berhasil tidaknya Program Sekolah Penggerak tergantung dari eksistensi Komunitas Belajar. Ada tiga jenis Komunitas Belajar diantaranya Komunitas Internal Sekolah, Komunitas Antar Sekolah dan Komunitas Daring, papar ketua Panitia tersebut.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bima Drs. Supratman, M.Ap., dalam sambutan menyampaikan bahwa "Kota Bima sangat beruntung memiliki Kepala sekolah, pengawas dan guru-guru hebat yang tergabung dalam komunitas brlajar yang ada pada sekolah penggerak". Selanjutnya pak Kafis menyampaikan ada tiga program Komunitas Belajar yang perlu mendapatkan perhatian; 1) Kommunitas Belajar sebagai wadah dan sarana untuk berkumpul melanjutkan komptensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, tempat belajar bersama untuk memotivasi diri, menghimpun kompetensi praktek baik, membahas masalah-masalah yang belum optimal diselesaikan sehingga tidak ada ruang bagi masalah-masalah yang belum terselesaikan; 2) Diperlukan kebersamaan dan kolaborasi dalam proses transformasi pendidikan, sehingga terbentuk saling tukar praktik baik dalam mutu pendidikan yang sama; 3) Refleksi sebagai upaya untuk melihat seberapa jauh program telah dilaksanakan, sehingga Program Merdeka Belajar yang berkualitas bisa terealisasi dengan baik.

Selama kegiatan Lokakarya berlangsung semua peserta yang terbagi dalam tiga kelas yaitu: Kelas 1 untukTk, Kelas 2 Untuk SD dan kelas 3 untuk SMP dan SMA antusias melaksanakan setiap sesi kegiatan. (nsir).