Siswa Sekolah Penggerak SMPN 9 Kota Bima Mengikuti Kemah Penulisan Cerita Pendek (Cerpen) Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu Propinsi Nusa Tenggara Barat
Kota Bima, Siswa
Sekolah Penggerak SMP Negeri 9 Kota Bima Uswatun
Jumrah didampingi oleh guru pembimbing Astri
Nurani, S.Pd., mengikuti kegiatan Kemah Pelatihan Penulisan Cerita Pendek
Bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo pada Rabu, 11 Januari 2023 sampai dengan
Minggu, 15 Januari 2023 di Hotel Hart Mataram, kemarin. Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB.
Kegiatan itu melibatkan 3 orang
siswa sekolah dasar dan 3 orang siswa sekolah menengah yang terdiri dari
perwakilan dari Kota Bima, Sumbawa dan Kota Mataram, serta 6 guru pendamping.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi
NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum., dalam sambutannya, menjelaskan
kegiatan Kemah Penulisan Cerita Pendek ini merupakan upaya strategis dalam
rangka merevitalisasi sebuah bahasa.
Menurutnya, inti dari
pelaksanaan kegiatan ini adanya keluaran terbitan cerita pendek berbahasa
daerah dari 9 provinsi atau Balai/Kantor Bahasa yang telah melaksanakan
Revitalisasi Bahasa Daerah. Salah satu dari tujuh mata lomba dalam Pelatihan
Guru Master, yaitu Menulis Cerpen Berbahasa Daerah.
“Namun, praktik pada kegiatan
Festival Tunas Bahasa Ibu tidak semua provinsi mengadakan lomba ini. Dari 12
provinsi ada 4 Balai/Kantor Bahasa yang tidak bisa melaksanakan mata lomba
menulis cerpen. Di NTB, ada beberapa kota dan kabupaten yang melaksanakan lomba
ini pada tingkat kecamatan dan kabupaten walaupun pada tingkat provinsi belum
dilombakan. Akan tetapi, ada naskah hasil Lomba Menulis Cerpen yang dijadikan
naskah Lomba Mendongeng. Jadi, ini salah satu alasan Kantor Bahasa untuk
melaksanakan kegiatan ini,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa harapan
dari kegiatan ini adalah program Revitalisasi Bahasa Daerah dapat dilakukan dan
menjadi program khusus yang berkesinambungan. Hal tersebut sesuai juga dengan
pesan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminuddin Aziz,
Ph.D., bahwasanya program mengarah pada sasaran penutur jati, berkelanjutan,
dan berkemitraan. Ketiga hal tersebut menjadi pedoman Kantor Bahasa Provinsi
NTB untuk menyelenggarakan kegiatan ini sesuai dengan arahan yang jelas, tepat,
dan terukur.
“Cerita pendek yang dihasilkan
nanti merupakan gambaran dari kearifan lokal yang mewakili setiap provinsi,
termasuk Nusa Tenggara Barat dengan ketiga bahasa daerahnya. Harapan kami
dengan adanya kegiatan ini dapat mengangkat kearifan lokal NTB di kancah
nasional. Sejak Kantor Bahasa Provinsi NTB berdiri pada tahun 2003, program ini
menjadi salah satu capaian terbesar yang dilakukan melalui Revitalisasi Bahasa
Daerah. Kantor Bahasa Provinsi NTB menghadirkan sastrawan yang sudah kami seleksi
berdasarkan pengalaman dan karya-karyanya. Nantinya, hasil dari kegiatan ini
akan melahirkan 6 cerita pendek karya para siswa dan 6 cerita pendek hasil
karya guru pendamping,” jelas Puji Retno. Yang dikutip dari https://www.suarantb.com/2023/01/13/kantor-bahasa-ntb-gelar-kemah-pelatihan-penulisan-cerita-pendek-berbahasa-daerah/.